Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution akhirnya angkat bicara mengenai utang negara yang kini di angka Rp 3.600 triliun lebih. Utang negara itu tidak semuanya di era pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), yang memerintah sejak Oktober 2014.
"Barangkali bagus juga kalau disinggung soal utang. Ini pemerintah Jokowi utang banyak. Nanti dulu. Itu bukan utang pemerintah Jokowi lho, yang 3.600 T," kata Darmin, kepada wartawan di kompleks Istana Negara Jakarta, Selasa (8/8/2017).
Menurut Darmin, ketika Jokowi-JK dilantik, utang Indonesia sudah berada di angka Rp 2.700 triliun. Nah, selama tiga tahun pemerintahan ini berjalan, untuk menyicilnya saja dihabiskan sekitar Rp 700 triliun.
"Seandainya tidak berbuat apa-apa, utang kita 3.400 (triliun) juga. Sekarang 3.600-3.700, tapi kita membangun. Jangan dianggap kemudian 3.600-3.700 itu utang yang dibuat pemerintahan Jokowi," tegas mantan Gubernur Bank Indonesia itu dikutip JPNN.
Sekarang, katanya, tinggal dipilih mau tanpa melakukan apa-apa tapi utang negara tetap naik jadi Rp 3.400 triliun, atau menambah utang jadi Rp 3.700 triliun, tapi digunakan untuk pembangunan nasional.
Kalau yang dipersoalkan masalah keamanannya, Darmin menyatakan aman. "Aman. Lha wong yang namanya pinjaman itu untuk membangun infrastruktur. Itu namanya pinjaman untuk kegiatan produktif. Kecuali kalau untuk makan, ceritanya lain," tandas dia.
HALAMAN SELANJUTNYA: