-->

Kamis, 03 Agustus 2017

Hubungan DPRD dengan Pemprov DKI Jakarta memanas, Setelah Sekda DKI Bilang Begini

Hubungan DPRD dengan Pemprov DKI Jakarta memanas akibat Sekda Saefullah memberi penilaian  terhadap anggota Dewan.


Wakil Ketua DPRD DKI Muhammad Taufik jadi geram dan menantang Saefullah mempertanggungjawabkan ucapannya.

Taufik kesal dengan ucapan Sekretaris DKI (Sekda DKI) Saefullah, yang menyebut Dewan di Kebon Sirih hanya duduk-duduk kongko kalau datang ke kantor.

Saefullah mengungkapkan itu lantaran menilai sejumlah Raperda belum rampung pembahasannya.

"Asal bicara saja itu Sekda. Dia enggak lihat kinerja anggota Dewan dalam pembahasan Raperda berarti," kata Taufik kepada wartawan di Gedung DPRD DKI, Rabu (9/8/2017).

Taufik menganggap pernyataan Saefullah tidak berdasar, karena selama ini pemprov tidak memberikan naskah akademik.

’’Apa yang mau dibahas kalau tak ada naskah akademik, bahas dodol? Kalau tak mengerti lebih baik diam saja, Saefullah,’’ tegas Taufik dengan nada tinggi.

Anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD DKI itu mengaku tak terima dengan pernyataan Saefullah.

Dia balik mengkritisi jajaran pejabat di lingkungan eksekutif. Menurut Taufik, hingga kini eksekutif tidak kunjung membereskan naskah akademik yang akan dibahas.

Bahkan, sampai kini hanya dua raperda yang mengatur tentang reklamasi. Dua raperda ini sengaja tidak dibahas DPRD karena proyek tersebut bermasalah.

’’Lantas, sekarang apa mau dibahas? Kerak telor? Nanti saya undang semua, termasuk gubernur dan sekda. Biar tahu siapa yang salah sebenarnya,” tutur Taufik.

Menurut Taufik, Saefullah seharusnya mengoreksi kinerja anak buahnya agar maksimal dalam mengerjakan naskah akademik setiap raperda. Sehingga, tak ada raperda yang direvisi saat akan diberikan.

”Raperda perpasaran ditarik lagi karena katanya salah. Raperda PDAM juga direvisi lagi. Terus apa yang dibahas?” ucap Taufik.

Sebelumnya, Sekda DKI Jakarta Saefullah meminta anggota DPRD menyelesaikan 32 rancangan peraturan daerah (raperda) yang belum dibahas.

Saefullah mengatakan, masih banyak pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan tanpa adanya perda.

"Saya harap anggota Dewan bahas karena pekerjaan di depan banyak. Kalau enggak dibahas, pekerjaan makin numpuk. Pembangunan kan harus berjalan. Masa nunggu apa gitu. Saya juga enggak ngerti. Tiap hari hadir tapi hanya kongko," papar Saefullah di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (8/8/2017). (tribunnews.com)
HALAMAN SELANJUTNYA:

iklan banner

Back To Top