Seorang pemuda bernama Ahyad Saepuloh alias Ugie Khan alias Tobing (28) diciduk Satgas Patroli Siber Polda Jabar karena menyebar informasi hoaks di media sosial.
Ahyad Saepuloh diduga menyebar hoaks terkait penganiayan pengurus PP Persis Prawoto dan KH Umar Basri.
Ia ditangkap di Kelurahan Cigondewah Kaler, Kecamatan Bandung, Kulton Kota Bandung, pekan ini.
Kasus ini bermula saat Prawoto dan KH Umar Basri dianiaya oleh dua pelaku berbeda yang belakangan dianggap polisi mengalami gangguan jiwa.
Ahyad Saepuloh mengemas dua peristiwa itu dalam konten media sosial facebook berupa informasi palsu.
"Dia menyebar informasi hoaks dalam akun Facebooknya, "Ugie Khan", Ugie Khan II", "Ugiekhan1 pada 1 September 2017, 18 September 2017 dan 1 Februari 2018," ujar Direktur Reserse dan Kriminal Khusus Polda Jabar, Kombes Samudi di Mapolda Jabar, Rabu (28/2/2018).
Pada Januari dan Februari, melalui media sosial, Ahyad Saepuloh menyebar konten provokatif terkait penganiayaan yang menewaskan Ustaz Prawoto dan penganiayaan KH Umar Basri.
Dua peristiwa itu dia kemas seolah-oleh pelakunya adalah anggota PKI. Padahal, polisi sudah menangkap kedua pelaku yang masih menjalani pemeriksaan kejiwaan.
"Dari 16 kasus yang dibicarakan terkait penganiayaan, hanya dua yang asli dan benar-benar fakta. Sisanya hoaks. Tersangka ini menyebar informasi bahwa Prawoto dianiaya PKI," ujar Samudi.
Seperti dalam postingannya pada 1 Februari 2017 pukul 19.35. Dia menulis:
INALILLAHI Ustadz Jadi Korban lagi...!!!!
Ustadz PRAWOTO SANG PENJAGA ULAMA WAFAT DIBUNUH PAKAI LINGGIS...!!!
Kemaren Cicalengka KH. BASRI dipukuli babak belur.! Sekarang dicigondewah.!
Besok siapa lagi...!!!!
Para Bajingan TENGIK PKI SUDAH MULAI TERANG TERANGAN...!!!
Mohon Selalu waspada di setiap daerah karena mereka yang benci ULAMA Sudah berani terang terangan menyerang Ulama....!!!
#Satukan_kekuatan jaga ulama #Cigondewah
#Bandung
Ia juga menyebar konten pada 27 Januari 2017 pukul 11.44 WIB terkait penganiayaan KH Umar Basri. Dia menulis :
Para Bajingan TENGIK PKI SUDAH MULAI TERANG TERANGAN...!!!
Beliau KH.Umar Basri pengasuh ponpes al-hidayah,
dipukul membabi buta saat sedang BERDZIKIR ditempat pengimaman...
Mohon Selalu waspada di setiap daerah karena mereka yang benci ULAMA Sudah berani terang terangan menyerang Ulama....!!!
Sekarang beliau dirawat disalah satu RS dicileunyi.
Semoga KH.umar basri (Ceng Emon) diberikan kesembuhan....amin
KH. UMAR BASRI (Kg.Emon) Pimp Ponpes Alhidayah Santiong Cicalengka Bandung
"Tersangka memiliki 9 akun Facebook. Semuanya menyebarkan informasi hoaks soal penganiaya Prawoto dan KH Hasan Basri adalah anggota PKI. Unggahannya itu menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA)," ujar Kombes Samudi.
Namun kedua postingan ini sudah dihapus
Ahyad Saepuloh dijerat pakai pasal 45 a Ayat 2 juncto Pasal 28 Ayat 2 Undang-undang I No 19 Tahun 2016 tentang perubahan terhadap Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE yang berbunyi ;
"Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan Informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan Individu dan/atau kelompok Msyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras dan antar golongan (SARA)”
"(Ancamannya adalah) Hukuman penjara di atas 6 Tahun dan atau denda paling banyak Rp 1 miliar," ujar Samudi. (Tribunnews.com)
Penyebar Hoax Ulama Jabar Diserang PKI Punya 9 Akun Facebook
Polisi menangkap pria di Bandung berinisial AS (29) yang mengunggah hoax ulama dianiaya kelompok PKI. AS memiliki sembilan akun media sosial (medsos) yang diduga digunakan untuk menyebarkan hoax atau menyebar ujaran kebencian.
"Yang kita tangani ini dia punya sembilan akun Facebook. Dia yang pertama kali menyebarkan berita ulama dianiaya oleh PKI," ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar Kombes Samudi di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Rabu (28/2/2018).
Selain unggahan soal Ustaz Prawoto dan KH Umar Basri dianiaya PKI, AS juga mengunggah postingan SARA dan postingan penghinaan melalui akun Facebooknya.
Untuk postingan SARA, AS menulis bahwa teroris bukan berasal dari Timur Tengah melainkan Asia dan beragama Budha. Sementara postingan hinaan, AS menyebut polisi menggebuk warga anti PKI sementara Jokowi meminta menggebuk PKI.
"Di sinilah akun-akun ini berisi ujaran kebencian dan menghasut untuk arah SARA," ungkapnya.
Polisi belum bisa memastikan apakah AS masih satu jaringan dengan organisasi penyebar hoax seperti Muslim Cyber Army (MCA) atau yang lainnya. Sebab sejauh ini, pengakuan AS ke polisi ia bekerja sendiri.
"Dia yang membuat akun Facebook kemudian memposting dam menyebarkan. Untuk jaringan, kita masih mendalami. Kita kerja sama diback up penuh oleh Siber Bareskrim arahnya dia ke mana ini," kata Samudi. (detik.com)
HALAMAN SELANJUTNYA: