Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago memprediksi, peluang Presiden Joko Widodo terpilih kembali pada Pilpres 2019, sangat besar.
Karena ada kecenderungan, petahana dalam sistem pemilu saat ini sangat diuntungkan. Baik dalam melakukan kampanye politik, membangun citra maupun membangun sentimen positif.
"Apalagi hasil dari berbagai survei juga memperlihatkan, sejauh ini belum ada lawan tanding atau sang penantang yang sebanding dengan Jokowi," ujar Pangi kepada JPNN, Senin (19/2).
Berbagai isu miring yang dialamatkan pada mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, kata Pangi, juga telah terbantahkan. Justru malah membuat elektabilitas Jokowi melaju kencang.
"Bagaimana mungkin Jokowi masih dituduh komunis dan pro-RCC. Selama ini sudah sangat islami. Kurang apa lagi coba? Jadi imam salat di Afghanistan. Kemudian dekat dengan ulama dan sering mengundang ulama ke Istana," ucapnya.
Meski demikian, pengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta ini tetap menilai, posisi Jokowi belum aman. Karena itu tidak boleh salah menentukan calon wakil presiden yang akan mendampingi.
Pangi menyarankan, cawapres yang digandeng Jokowi nantinya berasal dari santri. Misalnya, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi, yang akrab disapa Tuan Guru Bajang.
"Kalau mengambil TGB, sangat efektif mengembalikan suara umat dan sangat mudah menjawab isu SARA yang dialamatkan ke beliau (Jokowi,red) selama ini. Kekuatan alumni 212 saya kira juga bisa enggak solid lagi," pungkas Pangi. (jpnn.com)
HALAMAN SELANJUTNYA: