Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) yang berlokasi di wilayah Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, dirusak oleh seorang pemuda yang mengamuk. Pelaku bernama Mofid Mubarok (22), warga Dukuh Greneng, Desa Tunjungan, Kecamatan Tunjungan, Blora, itu lalu diamankan.
Aksi pengrusakan fasilitas kantor PCNU itu terjadi pada Minggu (4/3/2018) malam sekitar pukul 23.30 WIB. Kapolsek Blora AKP Slamet membenarkan kejadian brutal tersebut. Menurut dia, sebelum tindakan pengrusakan itu terjadi, dua petugas kantor PCNU yang tengah melaksanakan piket untuk berjaga dikejutkan dengan suara bising dari pintu depan.
"Pelaku datang ke kantor NU dengan mengendarai motor. Setelah tiba di depan pintu, pelaku menggedor-gedor pintu beberapa kali," ungkap Slamet, Senin (5/3/2018).
Mengetahui hal itu, penjaga selanjutnya membuka pintu sambil mempertanyakan maksud dan tujuan dari pelaku yang tiba-tiba datang pada tengah malam. "Dari keterangan para saksi, ketika itu pelaku menjawab dirinya adalah utusan Allah seraya berteriak "ojo gelem diapusi wong kafir"(jangan mau dibohongi orang kafir)," kata Slamet.
Sementara itu, penjaga Kantor PCNU, Jalil (23), menambahkan, pelaku yang ditanyai menunjukkan gelagat aneh. Karena menangkap firasat yang tidak baik dari perilaku pelaku, penjaga memintanya segera keluar dari kantor tersebut. Namun, pelaku semakin berulah.
Mendengar ada suara keributan dari dalam gedung NU yang berada di kawasan alun-alun Blora itu, para pedagang malam dan warga sontak berhamburan untuk menghampiri.
"Saat itu, posisi pelaku mendadak mengamuk dan mulai merusak peralatan yang ada di dalam gedung. Kami dilempari piring dan gelas. Printer pun juga telah dirusak oleh pelaku," kata Jalil.
Melihat massa berdatangan, pelaku kemudian berusaha menutup pintu gedung dari dalam. Saat itu, terjadilah aksi dorong mendorong pintu.
"Setelah kami berhasil mendorong pintu untuk yang kedua kalinya, kami kemudian masuk dan mengamankan pelaku yang terus mengamuk tak jelas itu. Pelaku kemudian langsung kami bawa ke kantor polisi," ujarnya.
Saat ini, pihak kepolisian masih terus mendalami motif dari pelaku. Saat ditanya terkait kejiwaan tersangka, Slamet berujar jika hal tersebut masih dalam proses pemeriksaan polisi.
"Nanti akan kami lakukan tes kejiwaan terhadap tersangka, yang terpenting saat ini tersangka sudah kami amankan. Kasus ini masih kita dalami," katanya. Polisi mengamankan barang bukti berupa motor, helm pelaku dan barang bukti lain untuk kepentingan penyidikan. "Tak ada korban. Kerugian hampir Rp 1 juta. Fasilitas yang rusak berupa printer ditambah piring dan gelas yang pecah," tuturnya.kompas.com
HALAMAN SELANJUTNYA: