-->

Selasa, 27 Februari 2018

JONRU TAMAT! Gusti Allah Mboten Sare Jon! Nikmati Hari-harimu di Balik Jeruji Besi...


JONRU.. TAMAT!

Dua kata 'mutiara' yang diteriakkan seseorang yang suaranya terdengar seperti curut kejepit pintu kemarin. 

1. "Kebenaran bisa disalahkan tapi kebenaran tidak bisa dikalahkan"
2. "Yang menzalimi saya akan mendapat azab."

Kasihan sekali melihat 'mujahid' medsos yang (mengaku) terzalimi ini. Follower 1.5 juta orang pun seakan tak menoleh padanya, ia seperti sepah yang dibuang setelah habis manisnya (walau sebenarnya tak ada manis-manisnya). Jangan kan untuk membuat gerakan membela Jonru, saat dulu sang 'mujahid' medsos ini membuat seminar kepenulisan yang ia promosikan berkali-kali di FP-nya dengan ribuan like pun, ternyata yang datang hanya 10 orang, dan mungkin angka itu sudah termasuk panitia.

Ketahuilah, "Jonru is nothing but dairy camel" (onta perah), followernya tak pernah mempedulikannya. Satu-satunya yang menggerakkan dan mempersatukan mereka hanya kebencian. Kebencian yang sama pada pemerintah, aparat negara dan ideologi kebhinekaan negara ini. Jangan harap kaum seperti ini rela menggerakkan solidaritas perlawanan, sedangkan sosok terkuat di antara mereka yang secara offside dijuluki 'Assadullah wa Rasulihi' saja lebih memilih kabur ke luar negeri karena kasusnya sendiri. Belum lagi se-peleton pasukan Cyber Army yang dilanda kepanikan massal tunggang langgang dan menghapus jejak digitalnya masing-masing karena Hoax-hoax mereka diciduk pasukan Cyber Polri.

Jonru oh Jonru, sebenarnya saya kasihan padamu. Tapi dua kalimat yang kau teriakkan kemarin membuktikan bahwa kau memang tak punya penyesalan atas apa yang kau lakukan. Kau berkata "Kebenaran bisa disalahkan, tapi kebenaran tidak bisa dikalahkan". Kebenaran macam apa yang kau maksud Jon?

Apa kebenaran saat memfitnah Polri sebagai biang konspirasi teror bom Thamrin? Padahal 3 personel Polisi juga gugur dalam peristiwa itu. Apa kebenaran saat memfitnah Jokowi menghapus Kemenag dari kabinetnya lalu dengan itu menuduh Jokowi Anti-Islam? Atau narasi-narasi Hoax soal perang Suriah yang kau propagandakan sebagai 'pembantaian umat Islam'?

Kau mengaku terzalimi Jon? Oke! Apa kau memikirkan itu saat menzalimi ibunda Jokowi dengan menuduh bu Sudjiatmi sebagai ibu palsu Jokowi yang usianya hanya selisih 10 tahun. Tidak cukup itu, kau juga menyebut Jokowi belum jelas asal-usul dan siapa orangtuanya. Apa kau juga memikirkan itu saat memfitnah Prof. Habib Quraish Shihab sebagai Syi'ah dan dengan itu kau jadikan sebagai lisensi pengkafiran dan penyesatan pada beliau? Apa perlu disebutkan semua kezaliman yang kau lupakan Jon? 

Jon, Gusti Allah mboten sare. Allah tidak pernah tidur! Saya yakin doa orang-orang yang kau zalimi bertahun-tahun sudah sampai lebih dulu ke langit sebelum kau teriak-teriak dizalimi di pengadilan kemarin sore. Kau kemarin teriak "Kebenaran bisa disalahkan tapi kebenaran tidak bisa dikalahkan". Ya! teriakanmu terbukti Jon. Kebenaran telah mengganjarmu dengan 1.5 tahun bui dan denda Rp 50 juta.

Kau juga berkata "Yang menzalimi saya akan mendapat azab." Tenang Jon! Kalau anda berpikir yang menzalimimu akan mendapat azab, kenapa kau tak berpikir orang-orang yang kau zalimi juga berhak atas perkataan yang sama?

Oke Jon, nikmati kata-katamu sendiri di balik jeruji besi. Satu kata untukmu.. Tamat!

(fb. Ahmed Zain Oul Mottaqin)
HALAMAN SELANJUTNYA:

iklan banner

Back To Top