Pembangunan Velodrome untuk Asian Games Jakarta 2018, terus dikebut. Velodrome merupakan stadion balap bertaraf internasional yang terletak di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur.
Kontraktor pembangunan Velodrome, PT. Jakarta Propertindo (Jakpro) menyatakan, akan menggandeng kontraktor asal Inggris (ES Global) untuk menyelesaikan target pembangunan Velodrome.
Direktur Utama PT. Jakrpo Satya Heragandhi mengatakan, ES Global dipilih sebagai kontraktor pelaksana proyek pembangunan Velodrome dikarenakan kemampuannya yang dapat menyelesaikan proyek dalam tenggat waktu yang cepat.
"Sebetulnya di awal ada lima vendor yang turut serta, dari lima tinggal dua, lalu satu yang mampu melaksanakan dalam waktu 24 bulan. Selain mampu dia juga memasang harga yang cukup kompetitif," ujar Satya pada jumpa pers perkembangan pelaksanaan Asian Games di Jakarta, Rabu (25/05/2016).
Meski bertaraf kelas dunia, dikatakan Satya, pengerjaan proyek Velodrome dalam tenggat waktu sempit yang disediakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terbilang mustahil.
Pasalnya, seperti di negara-negara lain kontraktor tersebut paling tidak mengerjakan dengan tenggat waktu 36 sampai 48 bulan.
Meski demikian Director ES Global, Olly Wats menyatakan akan semampunya mengerjakan Veldrome untuk perhelatan Asean Games di Jakarta.
"Kami serius mengerjakan ini, dan diharapkan semua bisa berjalan lancar sampai akhir target pembangunan di Juni 2018," terangnya.
Dalam desain yang ditunjukkan kepada wartawan, Velodrome nantinya akan dibuat layaknya gelanggang olah raga modern bertaraf kelas dunia. Di mana pada arena balap sepeda akan dibuat multifungsi dengan beberapa venue olah raga lainnya seperti Badminton, Futsal, Gulat, dan sebagainya.
Kompleks Velodrome tersebut akan dibuat dengan atap megah berbahan khusus. Selain itu, track sepeda sepanjang 250 meter itu menggunakan kayu yang diimpor dari Siberia.
Kapasitas velodrome tersebut dapat menampung 3.000 orang. Pembangunan Velodrome itu akan menelan biaya 40 juta USD atau sekitar Rp500 miliar.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengklaim proyek pembangunan venue balap sepeda velodrome di Rawamangun, Jakarta Timur, akan menjadi ikon kebanggaan ibu kota Jakarta. Pasalnya, semua fasilitasnya disesuaikan dengan standar internasional.
Adapun pembuatan area balap sepeda secara khusus dikerjakan ES Global. Perusahaan tersebut dikenal sebagai pembuat arena balap sepeda asal Inggris. Proyek velodrome Rawamangun diperkirakan akan menelan biaya US$ 40 juta.
"Saya kira ini sudah sesuai. Kami bikin persis, itu yang saya maksud (dari Inggris), standarnya internasional. Jadi di Inggris, kalau di London ada apa, kami bikin mirip," ujar Ahok saat meninjau velodrome di Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat, 24 Februari 2017.
Project Manajer Venue Velodrome Iwan Takwin mengatakan area balap sepeda di Indonesia akan menjadi satu-satunya yang berstandar internasional di Asia Tenggara. Nantinya, area balap sepeda di velodrome akan mendapatkan sertifikat dari asosiasi sepeda internasional (UCI).
"Di Malaysia sendiri tidak berhasil dapat (sertifikat). Dua kali mereka coba, enggak berhasil. Nah ini, kita nanti satu-satunya di Asia Tenggara. Yang membedakan itu desainnya dan spesifikasi treknya," kata Iwan.
Sebelum difungsikan, area balap sepeda tersebut akan diuji oleh Panitia Pelaksana Asian Games 2018, yakni Indonesia Organizing Committee (Inasgoc). Untuk menghindari kekosongan aktivitas pasca-Asian Games, Ahok mengatakan di tengah area balap sepeda itu akan dibangun lapangan voli, basket, atau futsal.
"Meski di tengahnya kami bikin bisa ada event olahraga basket, atau voli, atau futsal, itu bisa juga buat pameran. Sehingga gedung ini, di tengahnya itu bisa buat pameran. Jadi nanti kegiatan akan ada terus," katanya.(rimanews & tempo)
HALAMAN SELANJUTNYA: